Cara Membahas Pendidikan Seks bersama Anak

Anda mungkin merasa canggung saat membahas seks dan reproduksi bersama anak untuk pertama kali. Namun, sebaiknya anak pertama kali mendengarkan topik ini dari Anda sebagai orang tua dibandingkan dari teman-temannya yang sering kali salah. Siapkan pembahasan ini jauh hari sebelumnya, cari informasi dari pihak luar jika dibutuhkan, dan berikan kesempatan bertanya kepada anak. Perencanaan dan pembahasan perihal seks, reproduksi dan seksualitas bersama anak secara hati-hati akan membuat anak menjadi lebih tahu dan percaya diri terhadap topik tersebut.

Bagian1
Menyiapkan Pembahasan

  1. 1
    Tentukan apa yang akan dibahas. Seiring waktu, Anda akan memiliki berbagai diskusi dengan anak perihal seks, seksualitas, dan reproduksi. Anda sebaiknya sudah bersiap diri jauh sebelumnya setidaknya pada topik yang nyaman Anda diskusikan dengan anak.
    • Apa topik yang paling nyaman Anda diskusikan? Sebagian orang tua tidak merasa canggung saat membahas aspek teknis dari reproduksi, namun sebagian lain merasa tidak cukup ilmu untuk dapat menjelaskannya dengan baik. Sebagian orang tua santai saja saat membahas hubungan, persetujuan, dan kesiapan diri untuk bersetubuh, namun sebagian lain merasa tidak nyaman mendiskusikannya. Ketahuilah topik yang nyaman Anda bahas tanpa sumber-sumber tambahan. [1]
    • Anda harus berusaha membahas topik yang paling nyaman dibahas secara gamblang dan terbuka serta gunakan bahan-bahan tambahan pada topik yang masih canggung dibahas.[2]
    • Pertimbangkan usia anak. Anda harus selalu menjawab pertanyaan anak perihal tubuhnya, tetapi tergantung pada gaya mengasuh Anda, sebaiknya pembahasan seks dan reproduksi ditahan sampai anak berusia 10 atau 12 tahun. Sebagian topik bukanlah masalah penting sampai anak menginjak usia remaja. Silakan membahas perihal haid dengan anak perempuan berusia 10 tahun, tetapi anak mungkin tidak mengerti perihal seks aman dan PMS (Penyakit Menular Seksual) sampai sedikit lebih dewasa.[3]
  2. 2
    Kumpulkan bahan-bahan dari luar. Seperti yang sebelumnya dinyatakan, Anda mungkin perlu menggunakan sumber-sumber dari luar untuk membahas area tertentu dari seks.
    • What Makes A Baby karya Cory Silverberg adalah buku yang bagus bagi orang tua yang mencari cara menjelaskan bagaimana bayi dibuahi dan dilahirkan kepada anak-anak. Jika Anda tidak tahu cara menjelaskan topik ini secara “ramah-anak”, buku ini sangat bagus untuk Anda.[4]
    • Situs web BishUK menyediakan berbagai topik untuk orang tua dan remaja yang membahas tidak hanya aspek fisik dari seks, tetapi juga dari sisi emosional. Anda dapat menunjukkan situs ini kepada anak saat mencapai usia remaja.[5]
    • MTV, yang menyiarkan serial Teen Mom (Ibu Remaja) memiliki situs yang bernama mysexlife.org yang dapat membantu remaja memahami seks dan seksualitas dan cara membuat keputusan aman terkait tubuh mereka.[6]
    • Speakeasy, yaitu suatu Asosiasi Perencanaan Keluarga memiliki panduan di internet yang dapat membantu orang tua membahas seks dan reproduksi pada berbagai usia. [7]
  3. 3
    Pahamilah bahwa anak mungkin tahu lebih banyak daripada Anda. Banyak orang tua yang meremehkan kemampuan penyerapan informasi anak perihal seks dan reproduksi, bahkan pada usia muda. Cobalah untuk tetap tenang saat membahas topik ini dengan anak dan jangan tanggapi dengan rasa marah, terkejut, atau kaget jika anak sudah tahu beberapa hal dari topik yang dibahas.
    • Jika anak menerima pelajaran ilmu reproduksi di sekolah, coba cari tahu apa saja yang sudah dibahas. Anda bisa melihat buku atau catatan sekolah anak, tetapi sebaiknya bicara kepada guru anak secara langsung dan minta silabus atau jadwal pembelajaran sekolah.[8]
    • Anak sudah memiliki sedikit pemahaman perihal seks dan seksualitas, bahkan pada usia muda. Anak-anak menonton televisi dan media lain atau mengobrol bersama teman-teman seusianya. Anak yang lebih tua mungkin akan memberi tahu topik ini kepada anak yang lebih muda, dan anak dapat menanyakan lebih lanjut atau kebenaran perihal topik yang didengar dari teman-temannya. Tanggapi pertanyaan-pertanyaan ini dengan tenang.[9]
    • Jika anak mengaku sudah tahu tentang hal yang akan dijelaskan, tetaplah tenang. Sebaiknya pembahasan disudahi dengan perasaan positif sehingga anak dapat kembali bertanya kepada Anda. Anda tidak boleh bereaksi yang dapat memicu rasa takut atau malu dari anak.

Bagian2
Membahas Topik

  1. 1
    Adakan diskusi besar sekali-sekali. Selagi menyipakan diri untuk menjawab pertanyaan anak perihal seks di sepanjang masa mudanya, sesekali Anda perlu mengajak anak untuk duduk dan bicara. Diskusi ini dapat diadakan ketika anak mencapai usia tertentu, sebelum atau sesudah menerima pelajaran seks di sekolah, atau ketika muncul berbagai perubahan sehingga anak banyak bertanya tentang seks, seksualitas, dan reproduksi.
    • Biarkan anak tahu sebelumnya bahwa Anda ingin membahas perihal seks dan reproduksi, namun utarakan secara positif. Misalnya, katakanlah, “Nanti ketika kamu sudah agak besar, kayaknya kamu sudah cukup bertanggung jawab untuk belajar hal-hal di dunia dewasa yang kamu ingin tahu.”[10]
    • Sebaiknya anak mendengar topik ini pertama kali dari Anda, jadi rencanakan ketika anak masih muda. Sebelumnya sudah dinyatakan, bahwa Anda bisa memilah topik apa saja yang ingin dan tidak ingin dibahas, namun usahakan membahas seks ketika anak berusia 10 tahun.[11]
  2. 2
    Bahas menstruasi dengan anak perempuan. Anak perempuan mulai menstruasi pada usia 10 tahun, jadi pastikan anak merasa nyaman bertanya perihal mens kepada Anda
    • Anak Anda harus mengetahui sifat-sifat dasar tubuh yang menyebabkan menstruasi. Akan sangat membantu jika Anda memiliki gambar sistem reproduksi wanita saat berdiskusi. Jika Anda merasa tidak cukup ilmu, silakan gunakan sumber-sumber dari luar untuk berdiskusi.[12]
    • Anak perempuan Anda harus tahu bahwa dia bisa dan harus mendatangi Anda saat menstruasi pertamanya dimulai. Anda akan bisa menyediakan pembalut atau tampon bersih dan membantu anak melalui dampak emosional yang diakibatkan menstruasi.[13]
    • Anak Anda mungkin sudah mengetahui perihal menstruasi, paling tidak kata ‘mens’. Anda bisa mulai bertanya, “Apa ada teman kamu yang sudah menstruasi?” dan lihat reaksinya. Biarkan anak bertanya selama berdiskusi.[14]
  3. 3
    Bahas mimpi basah, ejakulasi, dan ereksi dengan anak laki-laki. Walaupun anak berusia 10 tahun mungkin sebaiknya tidak perlu tahu tentang seks aman, anak laki-laki mulai merasakan rangsangan seksual sejak berusia 9 tahun. Bahaslah perihal topik ini sejak awal sehingga anak tahu bahwa hal-hal yang dialaminya merupakan bagian dari pertumbuhannya.
    • Banyak anak laki-laki yang sedikit banyak tahu apa itu ereksi karena pernah dialami atau dibuat lelucon oleh teman-teman sebayanya. Mulailah dengan bertanya apakah anak tahu apa sebenarnya ereksi itu, dan berikan informasi perihal proses fisik yang memicu rangsangan, ereksi, dan ejakulasi.[15]
    • Anak laki-laki perlu memahami bahwa ereksi adalah respons hormon dan merupakan bagian dari masa pubertas serta pertumbuhannya. Mulailah diskusi sejak awal karena banyak anak laki-laki mengalami ejakulasi pertamanya melalui mimpi basah dan kebingungan atau bahkan takut karena tidak tahu apa yang baru saja terjadi. [16]
  4. 4
    Jangan enggan membahas topik sensitif. Banyak orang tua merasa bahwa topik kontroversial tidak boleh dibahas ketika membahas seks dan reproduksi bersama anak. Namun, sebaiknya anak mempelajari hal ini dari orang tuanya daripada dari teman-teman remajanya yang sering salah paham.
    • Sebagian besar topik sensitif perihal seksualitas sebaiknya disimpan untuk pembahasan nanti, ketika anak mulai masuk SMA. Pada usia ini, banyak temannya yang mulai mejelajahi seksualitasnya.[17]
    • Di Amerika, rata-rata remaja kehilangan keperjakaan/keperawanan pada usia 15 tahun, jadi pastikan anak merasa nyaman membicarakan seks dan seksualitas dengan Anda. Topik seperti seks aman, kontrasepsi, Penyakit Seksual Menular, dan seks oral harus sudah dibahas ketika anak sudah memulai masa SMA. [18]
    • Pastikan Anda juga membahas aspek emosional dari seks dan seksualitas. Anak harus memahami bahwa seks memiliki dampak emosional, terutama ketika masih muda, dan keputusan terkait tubuhnya tidak boleh diambil jika anak belum siap secara emosional.[19]

Bagian3
Menjaga Komunikasi Tetap Terbuka

  1. 1
    Biarkan anak tahu bahwa Anda bisa didatangi jika anak memiliki pertanyaan.Komunikasi yang berkelanjutan sangat penting karena mustahil membahas semua pertanyaan dasar dalam beberapa diskusi saja. Pastikan anak tahu bahwa dia bisa mendatangi Anda jika ada pertanyaan terkait seks, seksualitas, dan reproduksi.
    • Akan membantu jika Anda bisa tetap tenang selama diskusi. Tanggapilah pertanyaan dengan sikap tenang dan tidak menghakimi sehingga anak merasa nyaman jika perlu bertanya lagi.
    • Jelaskan bahwa pembahasan seks tidak dilakukan sekali saja. Sudahi diskusi Anda dengan, “Kalau nanti ada pertanyaan lagi, tanyakan saja.”
    • Berikan anak bahan bacaan sesuai usianya. Anak dapat melihat brosur, pamflet, atau situs web jika kebingungan dan kembali bertanya kepada Anda.
  2. 2
    Carilah kesempatan belajar. Jangan batasi diskusi hanya ketika anak bertanya atau saat diskusi besar. Carilah kesempatan untuk mengajarkan seks kepada anak melalui kesehariannya.
    • Soroti contoh positif dan negatif yang dilihat di film atau acara televisi atau berita. Anda juga bisa mengajarkan reproduksi melalui saluran dokumenter.[20]
    • Hal-hal seperti pernikahan, perceraian, kehamilan dan kelahiran anak dapat memicu pertanyaan anak. Jawablah pertanyaan tersebut dengan jujur dan terbuka. Ingatkan anak bahwa keluarga asalnya bermacam-macam dan hal tersebut normal. [21]
    • Jika Anda melihat noda di seprai anak, bisa jadi asalnya dari mimpi basah, masturbasi, atau menstruasi. Gunakan kesempatan ini untuk membahas topik dengan anak Anda. Pastikan Anda tidak memulai diskusi secara menghakimi. Jangan buat anak merasa sedang dimarahi.[22]
  3. 3
    Jadilah teladan seks dan hubungan yang sehat bagi anak Anda. Salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua untuk membuat anak merasa nyaman dan cukup informasi perihal seks, seksualitas dan reproduksi adalah dengan menjadi teladan yang baik.
    • Jika Anda masih berpasangan, pastikan kalian saling menghormati, menyayangi, dan membantu di depan anak. Kurangi pertengkaran dan jika terlanjur terjadi, berbaikanlah di hadapan anak. Pastikan mereka tahu bahwa pertengkaran kecil itu biasa dan merupakan bagian dari hubungan suami-istri.[23]
    • Sebagian anak terpapar seksualitas karena tanpa sengaja melihat pornografi milik orang tua. Walaupun bagi sebagian pasangan pornografi dapat menjadi aspek yang sehat, hal tersebut tidak layak dilihat anak. Jauhkan barang-barang dewasa Anda jauh dari jangkauan anak.[24]
    • Jika Anda seorang orang tua tunggal dan sedang berpacaran, perkenalkan anak kepada pasangan hanya ketika mereka merasa siap, dan pastikan pasangan Anda tahu cara bersikap dengan baik di hadapan anak.
  1.  http://www.telegraph.co.uk/women/sex/10291383/Sex-education-How-to-talk-about-the-birds-and-bees-with-your-child-in-the-21st-century.html
  2.  http://www.telegraph.co.uk/women/sex/10291383/Sex-education-How-to-talk-about-the-birds-and-bees-with-your-child-in-the-21st-century.html
  3.  http://www.schooldays.ie/articles/Talk-about-sex-6---12-yrs
  4.  http://www.telegraph.co.uk/women/sex/10291383/Sex-education-How-to-talk-about-the-birds-and-bees-with-your-child-in-the-21st-century.html
  5.  http://www.telegraph.co.uk/women/sex/10291383/Sex-education-How-to-talk-about-the-birds-and-bees-with-your-child-in-the-21st-century.html
  6.  http://www.telegraph.co.uk/women/sex/10291383/Sex-education-How-to-talk-about-the-birds-and-bees-with-your-child-in-the-21st-century.html
  7.  http://www.telegraph.co.uk/women/sex/10291383/Sex-education-How-to-talk-about-the-birds-and-bees-with-your-child-in-the-21st-century.html
  8.  http://www.scienceofrelationships.com/home/2012/9/14/the-birds-and-the-bees-when-and-how-should-fathers-talk-to-t.html
  9.  http://www.parenting.com/article/kids-and-sexuality
  10.  http://www.parenting.com/article/kids-and-sexuality
  11.  http://www.parenting.com/article/kids-and-sexuality
  12.  http://www.schooldays.ie/articles/Talk-about-sex-6---12-yrs
  13.  http://www.schooldays.ie/articles/Talk-about-sex-6---12-yrs
  14.  http://www.schooldays.ie/articles/Talk-about-sex-6---12-yrs
  15.  http://www.schooldays.ie/articles/Talk-about-sex-6---12-yrs
  16.  http://www.schooldays.ie/articles/Talk-about-sex-6---12-yrs
  17.  http://www.scienceofrelationships.com/home/2012/9/14/the-birds-and-the-bees-when-and-how-should-fathers-talk-to-t.html
  18.  http://powertochange.com/family/talkkids/
  19.  http://powertochange.com/family/talkkids/
  20.  http://www.telegraph.co.uk/women/sex/10291383/Sex-education-How-to-talk-about-the-birds-and-bees-with-your-child-in-the-21st-century.html
  21.  http://www.telegraph.co.uk/women/sex/10291383/Sex-education-How-to-talk-about-the-birds-and-bees-with-your-child-in-the-21st-century.html
  22.  http://www.telegraph.co.uk/women/sex/10291383/Sex-education-How-to-talk-about-the-birds-and-bees-with-your-child-in-the-21st-century.html
  23.  http://powertochange.com/family/talkkids/
  24.  http://powertochange.com/family/talkkids/

Cara Berhenti Memikirkan Seks

Sebagai makhluk seksual dengan hormon dan gen yang mendorong keinginan untuk bereproduksi, wajar jika kita memiliki pikiran tentang seks. Namun kadang-kadang, pikiran bersifat seksual menjadi berlebihan, sehingga sulit bagi orang yang bersangkutan untuk berfokus dan mengerjakan hal-hal paling sederhana sekalipun. Akan tetapi, hasrat dan keinginan tersebut dapat didorong ke latar belakang sementara Anda menjalani kegiatan sehari-hari, khususnya ketika Anda harus lebih banyak memikirkan karier, pendidikan, kesehatan, minat dan hobi, teman dan keluarga, uang, dan sebagainya. Anda dapat mempelajari beberapa cara untuk berhenti memikirkan seks dalam artikel ini.

Bagian1
Menghindari Pemicu

  1. 1
    Pahami dan antisipasilah beberapa kategori pemicu. Walaupun mengidentifikasi pemicu spesifik atau pemicu situasional terkadang mudah dilakukan, cobalah melihat apakah Anda dapat membedakan pola pemicu tersebut. Pemahaman ini dapat membantu Anda untuk lebih proaktif menghindari berbagai jenis pemicu agar pikiran akan seks dapat dikurangi.
    • Apakah pemicu Anda cenderung bersifat visual atau verbal? Contoh, pria cenderung lebih bergairah dengan rangsangan visual,[1] sementara wanita mungkin lebih terpengaruh oleh rangsangan verbal.
  2. 2
    Ketahui apa persisnya pemicu Anda. Jika ada hal tertentu, seperti orang, waktu, atau emosi yang selalu mengarahkan pikiran Anda pada seks, belajarlah mengidentifikasi pemicu tersebut. Buatlah daftar yang berisi hal-hal yang memicu pikiran Anda. Mungkin Anda selalu memikirkan seks ketika:
    • Bangun tidur di pagi hari.
    • Melakukan kegiatan tertentu, seperti olahraga, yoga, dsb.
    • Di dalam bus.
    • Waktunya belajar atau bekerja.
    • Berdekatan dengan lawan jenis.
    • Di tempat tidur.
  3. 3
    Persulit akses pada pornografi. Pornografi memang sepertinya dapat memuaskan hasrat seksual untuk sementara, tetapi ketergantungan atau hubungan tidak sehat dengan pornografi bisa semakin memperkuat pikiran seksual, sehingga sulit sekali membebaskan diri.
    • Singkirkan semua video, majalah, kalender, dan media lain yang berbau pornografi dari rumah Anda, supaya Anda tidak menyaksikannya..
    • Jika komputer Anda memiliki firewall, cobalah mengaktifkan parental control, dan pasang profil sebagai remaja di bawah umur sehingga Anda tidak menemukan konten tentang pornografi secara tidak sengaja. Parental control tidak hanya bisa digunakan untuk anak-anak, jadi tentu saja Anda dapat menerapkannya pada semua peramban dan peranti yang lain.[2]
  4. 4
    Buatlah daftar berisi topik yang tidak seksi. Pada dasarnya daftar ini berisi semua hal yang Anda anggap berlawanan dengan seksi. Anda dapat mengurangi hasrat dengan melatih diri untuk memikirkan hal-hal tidak seksi ketika pikiran Anda mulai mengarah ke wilayah seksual. Semua hal yang Anda anggap pengalihan mental yang tidak seksi bisa dicantumkan dalam daftar.
    • Cobalah memikirkan topik netral menyenangkan seperti pemandangan alam, pemandangan bawah laut, anak anjing, kesalahan lucu di lapangan olahraga, atau strategi catur.
    • Anda dapat memikirkan topik yang berkaitan dengan dingin, seperti jaket besar dan tebal, salju, atau musim dingin.
  5. 5
    Ganti pemicu Anda dengan pikiran dan topik lain. Halangi diri Anda sendiri dan jangan biarkan pikiran tentang seks hinggap, salah satunya dengan berfokus pada hal lain. Setelah dibiasakan, tidak lama pengalihan itu akan terasa alami.
    • Cari sesuatu untuk dilakukan segera setelah perhatian Anda teralihkan. Misalnya, jika Anda selalu memikirkan seks ketika duduk diam di dalam bus, usahakan melakukan sesuatu yang lain di perjalanan, seperti mengerjakan PR, membaca buku baru, atau berbicara dengan teman atau orang di samping Anda. Jika Anda mulai memikirkan seks ketika bosan di tengah-tengah pelajaran, rapat, atau di kantor, Anda bisa menulis apa yang sedang dibicarakan. Dengan menggerakkan pena, Anda harus berfokus pada pembicaraan dan tidak pada apa yang ada di pikiran.
    • Jadikan topik diskusi sebagai fokus utama Anda. Jika Anda selalu berpikir tentang seks setiap kali bertemu orang tertentu hingga merasa malu, pikirkan tiga hal spesifik yang ingin Anda tanyakan padanya bila bertemu lagi nanti. Anda juga dapat memikirkan topik lebih menantang yang akan disambut sebagian besar orang, seperti peristiwa baru-baru ini, masalah global, lingkungan, atau bahkan politik.[3]
  6. 6
    Buatlah komitmen pada diri sendiri. Tetapkan tujuan minimal untuk mengekang pikiran seksual supaya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari seperti bekerja atau sekolah, dan pegang komitmen Anda.
    • Jika Anda butuh bantuan mengingat komitmen, pakailah gelang atau tali di pergelangan tangan yang akan mengingatkan Anda untuk mengalahkan godaan yang menyesatkan.
    • Sampaikan tujuan Anda pada seseorang. Menceritakan upaya khusus ini kepada seorang teman tepercaya atau anggota keluarga dapat membantu Anda untuk bertanggung jawab. Mintalah mereka mengecek Anda secara teratur untuk melihat apakah Anda baik-baik saja dan untuk menyediakan bantuan atau saran, jika dibutuhkan.
    • Hadiahi diri sendiri jika Anda berhasil menjaga komitmen. Ini seharusnya sudah cukup jelas. Anda bisa menghadiahi diri sendiri dengan kue lezat, berbelanja, atau hal lain yang Anda suka.
  7. 7
    Jangan menghukum diri sendiri. Pikiran tentang seks adalah bagian besar dalam masa remaja dan dewasa, dan Anda tidak perlu merasa bersalah karenanya. Satu-satunya yang menjadikan pikiran seksual sebagai masalah adalah jika Anda tidak dapat berfokus pada apa yang ingin Anda pikirkan. Ingatlah bahwa upaya ini tidak selamanya sulit, dan hasrat berlebihan yang ada sekarang akan berlalu.[4]

Bagian2
Menyibukkan Diri

  1. 1
    Buatlah rencana khusus. Isi waktu luang dalam jadwal dengan membuat rencana sebelumnya. Semua orang membutuhkan waktu bersantai, tetapi menghabiskan jam-jam kosong tanpa melakukan apa-apa mungkin akan semakin memperdalam pikiran Anda akan seks. Jadwalkan hari Anda penuh dengan acara dan aktivitas untuk memperbaiki diri. Sisakan sedikit waktu di pengujung hari untuk merenung dan bersantai, tetapi tidak terlalu lama sampai Anda bosan karena jika ada banyak waktu, maka pikiran Anda akan kembali mengembara ke arah seks.
  2. 2
    Bangkitkan sisi kreatif Anda. Alihkan hasrat seks menjadi energi kreatif. Manfaatkan waktu yang biasanya Anda gunakan untuk memikirkan seks dengan hobi yang kreatif. Jika Anda benar-benar menikmati, kegiatan tersebut dapat menjadi penyaluran alternatif untuk pelepasan dan rasa puas, sehingga pikiran Anda tetap sibuk dan terisi.
    • Menulis, termasuk menulis jurnal.
    • Menyanyi, memainkan alat musik, atau mencampur lagu.
    • Melukis, menggambar, atau mematung.
    • Merajut atau menjahit.
  3. 3
    Bacalah buku atau nonton film. Larut dalam buku atau film bagus sangat mengasyikkan, dan dalam hal ini, buku dan film adalah cara yang mudah dan hampir tidak memerlukan energi untuk menghindari pikiran seksual, terutama dalam jangka pendek.
    • Pastikan Anda memilih film yang tidak akan mengingatkan akan seks, dan jauhi novel roman erotis atau ilustrasi seksi.
    • Sebagian besar film dan buku dengan genre animasi, laga, petualangan, horor, atau misteri dapat Anda pilih untuk tujuan ini.
  4. 4
    Kunjungi pameran atau pertunjukan. Kegiatan ini akan menyibukkan pikiran Anda dengan hal-hal lain, dan juga menyenangkan. Akan lebih baik lagi jika Anda mengajak teman-teman karena mereka akan semakin mengalihkan pikiran Anda. Ditambah lagi, Anda dapat membicarakan acara tersebut dengan mereka setelahnya dan membahas apa pendapat masing-masing.
    • Pertimbangkan untuk mengunjungi pertunjukan langsung, seperti konser, sandiwara musik, pentas drama, ceramah, atau pembacaan buku.
    • Anda juga dapat mengunjungi museum, pameran, akuarium, atau kebun binatang.

Bagian3
Menjaga Kesehatan

  1. 1
    Ingat makan. Pikiran atau ketidakpuasan seksual mungkin saja berasal dari ketidakpuasan jenis lain, misalnya rasa lapar. Jadi, jangan lewatkan waktu makan. Usahakan makan makanan seimbang tiga kali sehari per hari, dan ingatlah untuk mencukupi cairan tubuh, terutama selama cuaca panas. Untuk memastikan pikiran Anda cukup kuat dalam mengusir pikiran seksual, cobalah makanan otak seperti seledri, bayam, walnut, biji bunga matahari atau labu, dan bahkan cokelat hitam![5]
  2. 2
    Olahraga. Olahraga adalah kebiasaan sehat, itu sudah jelas, tetapi olahraga juga memiliki manfaat tertentu yang dapat membantu meredam hasrat seksual. Olahraga adalah kegiatan yang mengasyikkan dan dapat mengalihkan perhatian, dan bila Anda berolahraga cukup keras, gangguan lain di latar belakang cenderung akan menyurut.
    • Olahraga melepaskan endorfin alami. Endorfin memberikan perasaan senang secara umum, dan membantu meringankan depresi.[6] Endorfin juga dilepaskan selama hubungan seks, bersamaan dengan kimia lain seperti hormon oksitosin.[7]Oleh karena itu, olahraga dapat dijadikan pengganti aktivitas seksual.
  3. 3
    Cobalah olahraga tim. Mungkin Anda mengalami kesulitan mengusir pikiran ketika berolahraga sendiri dalam olahraga individual. Dengan olahraga tim, Anda cenderung tidak mengalami masalah yang sama karena aktivitas tersebut bersifat sosial.
    • Pilihlah jenis olahraga dan tim yang tepat. Tidak bisa dipungkiri Anda bisa saja tertarik kepada seseorang di dalam tim atau liga yang Anda pilih, tetapi Anda harus mampu menentukan apakah manfaat olahraga lebih besar daripada risiko memburuknya pikiran Anda akan seks. Anda juga dapat mencoba bergabung dengan tim atau liga yang beranggotakan satu jenis kelamin, misalnya.
  4. 4
    Tidurlah dengan nyenyak. Ketika lelah, Anda mungkin mengalami kesulitan dalam fokus. Kurang tidur dapat mengurangi keawasan dan konsentrasi, dan juga memengaruhi suasana hati.[8] Jadi, Anda akan kesulitan mencegah pikiran mengembara ke arah seks, dan akan lebih sulit menerapkan latihan bebas pikiran seks seperti di atas. Pastikan tempat tidur Anda nyaman dan tidur nyenyak delapan jam atau tidur REM.

Bagian4
Membangun Kehidupan Seks yang Sehat

  1. 1
    Berkomunikasilah dengan pasangan. Jika Anda menjalin hubungan dengan seseorang, komunikasi adalah kunci untuk membangun kehidupan seks yang sehat. Membicarakannya secara terbuka juga merupakan satu cara agar pikiran itu tidak tumbuh dan membusuk di kepala Anda. Sebenarnya, komunikasi justru dapat memperbaiki kehidupan seksual Anda.
    • Jika Anda aktif secara seksual, berkomunikasilah dengan pasangan dalam upaya memelihara hubungan seksual yang sehat dan terbuka, yang sama-sama membahagiakan bagi Anda berdua. Komunikasi juga tidak harus selalu dilakukan secara verbal. Anda dapat menulis catatan untuk diberikan kepadanya. Anda berdua juga dapat membaca buku atau menonton film yang mencerminkan pikiran Anda.[9] Dan jika Anda enggan mengomunikasikan seks kepada pasangan, ingat bahwa komunikasi itu sendiri dapat membangkitkan gairah.[10]
    • Jika Anda tidak aktif secara seksual, komunikasi juga sama pentingnya. Jika Anda memikirkan seks lebih dari yang Anda inginkan meskipun secara seksual tidak aktif, pikirkan apakah itu karena ada sesuatu yang kurang atau mengecewakan tentang kehidupan seks Anda. Bicaralah dengan pasangan secara jujur dan terbuka. Anda juga perlu memastikan harapan Anda sejalan dengan pasangan. Misalnya, Anda harus mengetahui apakah dan kapan pasangan ingin mulai berhubungan seks, dan dia juga harus tahu kapan Anda ingin berhubungan seks.
  2. 2
    Arahkan hasrat seks ke dalam sikap romantis. Jika Anda menjalin hubungan dengan seseorang, gunakan hasrat seksual Anda untuk memperlakukan pasangan dengan penuh cinta dan perhatian. Artinya, perlakukan pasangan dengan romantis, bukan menjurus ke arah seksual. Dengan begitu, Anda dapat membangun kemesraan emosional yang dirasakan oleh masing-masing.
  3. 3
    Kembangkan sikap dan praktik yang sehat tentang masturbasi. Tidak perlu merasa bersalah karena masturbasi, khususnya jika masturbasi membantu Anda mengontrol pikiran dan hasrat seksual. Menahan diri justru dapat memperkuat hasrat Anda. Jika Anda terus-menerus berpikir ingin mencari partner seks, Anda dapat berkencan seperti biasa tetapi memuaskan diri secara seksual lewat masturbasi. Ini dapat membebaskan pikiran Anda agar dapat berfokus pada hal-hal penting. Namun, Anda harus hati-hati agar masturbasi tidak menjadi kecanduan baru.
  4. 4
    Ingat bahwa seks bukan segalanya. Semua topik yang Anda pikirkan secara berlebihan atau menjadi obsesi dapat menghabiskan waktu dengan percuma, dan walaupun seks penting dan tampaknya ada di mana-mana, hidup tidak hanya tentang seks dan hasrat seksual. Anda adalah pribadi yang rumit dengan berbagai aspek. Jadi hargailah pikiran, minat, dan kemampuan Anda yang beragam.

Bagian5
Mencari Bantuan Eksternal

  1. 1
    Bicaralah kepada anggota keluarga tepercaya. Walaupun orang tua tampak kuno seperti dinosaurus ketika Anda beranjak remaja, namun mereka juga pernah muda. Walaupun mungkin berbicara dengan orang tua tidak dapat menyelesaikan masalah, namun setidaknya dapat membantu Anda agar merasa lebih nyaman dan normal. Pikiran tentang seks adalah masalah umum bagi remaja dan membicarakannya dapat membantu.
    • Bicaralah dengan anggota keluarga yang lain. Jika Anda tidak ingin bicara dengan orang tua, pertimbangkan untuk bicara dengan kakak atau sepupu yang lebih tua. Mereka mungkin bisa lebih memahami Anda karena usia yang tidak terlampau jauh.
  2. 2
    Bicarakan masalah Anda kepada teman yang tepercaya. Walaupun sepertinya mengerikan, namun ini adalah salah satu pendekatan paling berpengaruh dan efektif. Jika Anda cukup beruntung mengenal seorang teman yang tidak menghakimi dan memahami serta menghargai tujuan Anda, bicarakanlah permasalahan Anda. Ketika Anda terdorong untuk berpikir dan bersikap dengan cara yang tidak Anda inginkan, percakapan terus terang dengan seorang teman bisa menjadi dukungan yang menenangkan dan selalu ada.
  3. 3
    Bicaralah dengan pemuka agama atau konselor. Jika masalah hasrat seksual ini ada kaitannya dengan komitmen Anda pada keimanan tertentu, mintalah bantuan dari pemuka agama Anda. Ini adalah masalah umum dan Anda tidak peru merasa malu membicarakannya. Mereka pasti sudah pernah mendengar masalah yang sama sebelumnya, dan sekarang dapat membantu Anda mengatasi permasalahan tersebut melalui perspektif baru.
  4. 4
    Bicaralah dengan terapis atau konselor pembimbing. Mereka ini adalah psikolog, psikiater, pekerja sosial, atau terapis lain.
    • Beberapa spesialis membebankan biaya, tentu saja, tetapi carilah informasi untuk melihat apakah asuransi Anda menanggung semua atau sebagian konsultasi. Jika Anda adalah seorang pelajar atau pegawai yang ditanggung oleh asuransi komprehensif, Anda mungkin bisa berkonsultasi pada spesialis dengan biaya sedikit atau tanpa biaya sama sekali. Membayar ataupun tidak, kunjungan dan permasalahan spesifik Anda akan dirahasiakan, dan terapis dapat menjelaskan lebih lanjut tentang kerahasiaan ini kepada Anda. Spesialis memiliki pengetahuan tentang cara mengatasi pikiran obsesif, seksual atau bukan, dan mengajarkan caranya kepada Anda.
    • Zaman sekarang stigma bicara dengan terapis sudah mulai berkurang, dan Anda mungkin akan terkejut apabila mengetahui berapa banyak orang yang menemui terapis secara teratur. Jadi, Anda tidak perlu ragu mengunjungi terapis hanya karena alasan sosial.
    • Jika Anda menduga pikiran berlebihan ini sejenis kecanduan seksual, mintalah bantuan dari terapis seks berlisensi dan atasi gejala-gejala itu juga. Jangan biarkan obsesi berubah menjadi perilaku destruktif atau berbahaya.

Tips

  • Jangan biarkan pikiran seksual membuat Anda frustrasi. Ingatlah bahwa semua orang juga memikirkan seks. Yang penting adalah Anda tetap dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan tidak membiarkan perkara yang sekonyol seks mengganggu Anda.
  • Jika Anda wanita, pil KB yang Anda minum terkadang memiliki efek yang meningkatkan libido. Mintalah pada dokter untuk mengganti pil KB Anda dengan formula yang tidak terlalu bersifat androgenik (androgen terkait dengan testoteron, yang meningkatkan libido baik pada pria maupun wanita).
  • Dalam kasus yang sangat parah, obsesi pada seks dapat diatasi dengan terapi dan obat. Walaupun kemungkinannya pikiran seksual Anda tidak sebesar yang Anda kira, namun bicaralah dengan dokter jika Anda yakin pikiran tersebut benar-benar tidak dapat dikendalikan.